MAKALAH EKONOMI PUBLIK
“Peranan
Stabilisasi dan kegagalan Pemerintah”
Di
Susun Oleh:
1.
Ristimingliaritma (A1A111020)
2.
Hesti
Hastuti (A1A111010)
3.
Muh.
Fadil Abdullah (A1A111022)
4.
Sumarlin (A1A111019)
5.
Rahmat
Labone (A1A111028)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2013
KATA
PENGANTAR
Bisillahirahmanirahim
Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Allah S.W.T karena atas limpahan Rahmat dan karunianyalah sehingga kita masih diberi
kesempatann untuk menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih tak lupa kami
sampaikan kepada Bapak dosen yang telah
memberikan kami tugas yang berjudul “Fungsi Stabilisasi dan Kegagalan Pemerintah”
sehingga menambah pengetahuan kita mengenaifungsi pemerintahan dalam
pembelajaran ekonomi publik. Dan juga kepada rekan – rekan yang telah membantu
dalam penyelsaian dan penyusunan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas
makalah ini.
Demikian kata pengantar yang
dapat kami sampaikan.
Sekian dan Terimakasih.
Penulis
Kendari,
Oktober 2013
DAFTAR
ISI
SAMPUL HALAMAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….1
A. Latar
Belakang…………………………………………………………..1
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………….3
C. Tujuan…………………………………………………………………...3
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………….4
A. Peranan
Stabilisasi…………………………………………………..4
B. Kegagalan
Pemerintah………………………………………………6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….10
B. Saran……………………………………………………………………11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penulisan
Pada umumnya keberadaan
Pemerintah memiliki pengaruh perekonomian pada tingkat yang berbeda-beda.
Ada pemerintahan yang mengatur perekonomiannya secara ketat atau
intensif dan ada pula yang membatasi sebagai pendukung
saja dalam suatu perekonomian. Beberapa peran pemerintah dalam perekonomian
adalah pemerintah membantu perkembangan bisnis secara umum,mendorong persaingan
usaha yang sehat, membanatu kelompok ekonomi lemah,dan sebagai stabilizer.
Secara umum tingkat
penerapan desentralisasi suatu negara mendasari cara negara (pemerintah) dalam
mendefinisikan perannya dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya antara Pemerintah
dan Swasta. Perbedaan cara pandang pelaksanaan fungsi pemerintah itu
digambarkan oleh Pratikno, dari perspektif liberal dan perpektif sosialis. Dari
perspektif pertama bahwa negara tidak perlu melakukan campur tangan dalam
penyediaan pelayanan masyarakat, sementara dari perspektif terakhir diyakini
bahwa kehadiran itu mutlak diperlukan. Dalam perspektif liberal, kehadiran
pemerintah hanya diperlukan untuk menjaga keamanan. Fungsi utama pemerintah
hanyalah kepolisian sementara fungsi-fungsi lainnya menjadi wewenang
masyarakat, baik sebagai individu, kelompok sosial maupun pengusaha swasta.
Perspektif ini membatasi fungsi pemerintahan sebagai fungsi “sisa” yaitu
fungsi-fungsi penyediaan barang dan jasa yang tidak bisa disediakan oleh unit
tingkat bawahnya atau pihak-pihak di luar pemerintah. Artinya pemenuhan
kebutuhan hidup diawali dari tanggungjawab individu, naik ke tingkat kelompok
atau unit sosial yang kecil, pemerintah lokal yang paling rendah
selanjutnya bergulir ke atas. Besarnya keterlibatan pemerintah dalam pelayanan
publik dianggap mempunyai beberapa kelemahan. Pertama, kesempurnaan mekanisme
pasar yang dipercaya akan mampu mencapai efisiensi, akan terganggu. Kedua,
dianggap memperkecil kebebasan individu dan kelompok-kelompok masyarakat untuk
menentukan kepentingan dan pilihannya sendiri, pada akhirnya
dianggap membahayakan demokrasi.
Tugas-tugas kewajiban
pemerintah dalam mengurus rumah tangga Negara diartikan sebagai fungsi-fungsi
Negara. Fungsi-fungsi Negara tersebut adalahsebagai funsi regular dan fungsi
sebagai agent of development. Sebagai agent of development pemerintah
memiliki peran dan fungsinya untuk mengatur perekonomian suatu
negaa. Melalui teorinya mengemukakan bahwa pemerintah hanyamempunyai tiga fungsi
yaitu : 1.Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri
dan pertahanan.2.Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan. 3.Fungsi
pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh
pihak swasta seperti halnya dengan jalan, dam-dam, dansebagainya.Dalam suatu
perekonomian suatu Negara, pemerintah mempunyai perananuntuk mengatur,
memperbaiki atau mengaahkan aktivitas ekonomi dari pemerintah maupun
sektor swasta.
Oleh karena itu
perkembangan dan kemajuan pembangunan suatu Negara tergantung kepada
peranan pemerintah dalam mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah
perekonomian. Kebutuhan barang publik
seperti barang, jasa, atau system merupakansesuatu yang harus disiapkan
oleh pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan kepada warga negaranya.
Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebutdapat berpengaruh pada tingkat
perekonomian suatu Negara. Dalam menjalankan perannya pemerintah terbentur
dalam beberapa kegagalan untuk menjalankan fungsinya. Factor-faktor tersebut
berpengaruh pada kebijakan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah suatu
Negara.
Dari latar belakang
penulisan di atas maka kami akan membahas mengenai peranan stabilisasi dan
kegagalan pemerintah pada fungsi pemerintah.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah
ini adalah:
1. Bagaimanakah peranan stabilisasi
dalam fungsi pemerintah Indonesia?
2. Bagaimana mengatasi kegagalan
pemerintah dalam fungsi pemerintah Indonesia?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui
perihal peranan stabilisasi dan kegagalan pemerintah dalam fungsi pemerintah
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan
Stabilisasi
Pemerintah memiliki peranan utama sebagai alat stabilisasi
perekonomian. Perekonomian yang sepenuhnya diserahkan kepada sector swasta akan
sangat peka terhadap goncangan keadaan yang akan menimbulkan pengangguran dan
inflasi. Tanpa adanya campur tangan pemerintah, penurunan permintaan akan mobil
akan menyebabkan pengusaha mobil untk mengurangi pegawai. Pegawai yang
menagganggur akan memperkecil barang-barang untuk pengeluaran konsumsi. Jadi
gangguan disatu sector akan mempengaruhi sector lain, yang tanpa adanya campur
tangan pemerintah akan menimbulkan pengagguran tenaga kerja yang akan
mengganggu stabilisasi ekonomi.
Peranan pemerintah sebagai alat mengalokasi sumber-sumber
ekonomi, distribusi pendapatan dan stabilisasi eonomi dan menimbulkan
pertentangan kebijaksanaan pemerintah. Misalnya inflasi yang ditimbulkan karena
besarnya permintaan agregatif mengharuskan pemerintah untuk mengenakaan paajak
yang tinggi terhadap golongan miskin dari pada golongan kaya, oleh karena
golongan miskin lebih mempunyai proporsi pengeluaran yang besar daripada
golonga kaya. Pajak yang tinggi yang dikenakan terhadap golongan miskin akan
lebih efektif dalam mengurangi permintaan golongan miskin terhadap
barang-barang dan jasa sehingga tingkat inflasi dapat diturunkan. Akan tetapi
pengenaan pajak yang tinggi pada golongan miskin dan pajak yang rendah terhadap
golongan kayaaaa akan menyebabkan distribusi pendapatan masyarakat akan semakin
pincang sehingga peranan pemerintah sebagai alat untuk memperbaiki distribusi
pendapatan menjadi gagal.
Perkembangan ekonomi akan tercapai apabila investasi
masyarakat semakin besar. Pada umumnya investasi dilakukan oleh golongan kaya.
Golongan kaya menabung lebih banyak daripada orang miskin. Apabila pemerintah
menghendaki perkembangan ekonomi yang pesat dan swasta dalam negeri harus
dikerahkan sebesar mungkin yang berarti golongan kaya harus dikenakan pajak
yang lebih rendah dari pada golngan miskin sehingga golongan kaya dapat
menggunakan tanbungan mereka untuk invesatsi. Pengenaan pajak rendah terhadap
orang kaya dan pajak yanga tinggi terhadap golongan miskin untuk perekmbangan
ekonomi adalah bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah untuk memperbaiki
distribusi masyarakat.
Misalnya Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) berfungsi sebagai pedoman agar pendapatan dan pengeluaran keuangan
negara teratur sesuai dengan di terapkan.Jika pemndapatan dipakai sesuai dengan
yang di terapkan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) berfungsi sebagai
stabilisator. Relasi ekonomi antara pemerintah dengan perusahaan dan rumah
tangga terutama melalui pembayaran pajak dan gaji, pengeluaran konsumsi, dan
pemberian subsidi seperti diilustrasikan secara sederhana pada gambar di bawah
ini. Tujuan Penyusunan APBN adalah sebagai pedoman pendapatan dan
pembelanjaan Negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk menngkatkan
produksi dan kesempatan kerja dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran masyarakat. berfungsi sebagai pedoman agar
pendapatan dan pengeluaran keunagn negara teratur sesuai dengan di
terapkan.Jika pemndapatan dipakai sesuai dengan yang di terapkan, Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN)
berfungsi sebagai stabilisator. memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
B.
Kegagalan Pemerintah
Sebagaimanan adanya
kegagalan psar, dalam literature public dibahas juga apa yang disebut dengan
kegagalan pemerintah, yaitu kegagalan pemerintah dalam menciptakan kondisi
pareto optimal. Terdapat beberapa faktor yan menyebabakan sumber timbulnya kegagalan pemerintah, yaitu:
a. Campur tangan pemerintah kadang-kadang
menimbulkan dampak yang tidak dipekirakan terlebih dahulu. Misalnya saja,
kebijaakn pemerintah dalam mengatur tata niaga cengkeh agar penghasilan petani
cengkeh naik, ternyata membawa dampak permintaan tembakau menurun sehingga
pendapatan petani juga menurun.
b. Campur
tangan pemerintah memrlukan biaya yang tidak murah, oleh karena itu maka campur
tanagn penerintah harus dipertimbangkan
manfaat dan biayanya secara cermat agar tidak lebih besar daripada biaya
masrakat tanpa adanya campur tangan pemerintah.
c. Adanya
kegagalan dalam pelaksanaan program pemerintah. Pelaksanaan program pemerintah
memerlukan tender, dan sistem yang kompleks.
d. Perilaku
pemegang kbijakan emerintah yang bersifat mengejar keuntungan pribadi atau rent
seeking behavior.
Pada dasarnya ada dua
faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan pemerintah, misalnya pada program
penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program
penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran
bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk
rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin.
Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena
sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan
ketergantungan. Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan
pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin.
Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk
menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan
penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial
ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya.
Pasar adalah mekanisme interaksi dan transaksi warga
masyarakat tersebut. Sehingga ketidakadilan dalam interaksi atau transaksi
tersebut disebut sebagai market failures atau kegagalan pasar.
Kegagalan
pasar tersebut dapat terjadi karena ketidakadilan dalam pengelolaan barang
publik, kekuatan yang mendominasi pasar (monopoli, monopsoni, oligopoli,
oligopsoni), eksternalitas (baik fisik maupun sosial) yang diabaikan, asimetri
informasi, preferensi yang merugikan, ketidakpastian yang mengakibatkan
pengambilan keputusan yang tidak tepat, kepentingan generasi mendatang yang
diabaikan dan biaya penyesuaian yang terlalu mahal.
Untuk mengatasi ketidakadilan dalam interaksi atau transaksi
warga masyarakat maka dibentuklah pemerintahan, sehingga tugas pemerintah yang
utama adalah mengatasi kegagalan pasar serta memenuhi kebutuhan barang publik.
Barang
publik dapat diusahakan oleh swasta maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Walaupun demikian perlu disadari bahwa pemerintah tersebut terdiri dari manusia
yang mempunyai kepentingan dan keterbatasan pribadi, sehingga dalam
melaksanakan tugasnya bias saja tidak optimal. Hal ini biasa disebut dengan government
failures atau kegagalan pemerintah.
Kegagalan pemerintah meliputi permasalahan demokrasi yang
menyangkut ketidakadilan pelaksanaannya, permasalahan birokrat yang meliputi
kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dan ketidakefisienan partisipasi birokrat,
permasalahan birokrasi yang menyangkut ketidakefisienan, ketidakjelasan,
ketidaklengkapan dan ketiadaan peraturan pemerintah serta ketidaktepatan
implementasinya, dan masalah desentralisasi yang menyangkut ketidaktepatan
implementasi dalam pembagian tugas dan dana.
Masalah
lain dalam kehidupan ini adalah masalah keadilan atau pemerataan yaitu keadilan
atas kesempatan dan keadilan atas pendapatan. Keadilan atas kesempatan
contohnya adalah untuk memperoleh pendidikan, akses transportasi, air dan
listrik. Keadilan atas pendapatan kalau di luar negeri berupa social
security (disediakan oleh pemerintah) dan di Indonesia berupa upah minimum
regional (diatur olah pemerintah untuk disediakan pemerintah sendiri maupun
swasta).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil
dari pembahasa di bab dua adalah sebagai berikut:
a.
Pemerintah
memiliki peranan utama sebagai alat stabilisasi perekonomian. Perekonomian yang
sepenuhnya diserahkan kepada sector swasta akan sangat peka terhadap goncangan
keadaan yang akan menimbulkan pengangguran dan inflasi. Jadi gangguan disatu
sector akan mempengaruhi sector lain, yang tanpa adanya campur tangan
pemerintah akan menimbulkan pengagguran tenaga kerja yang akan mengganggu
stabilisasi ekonomi.
b. Terdapat
beberapa faktor yan menyebabakan sumber
timbulnya kegagalan pemerintah, yaitu: (1) Campur tangan pemerintah
kadang-kadang menimbulkan dampak yang tidak dipekirakan terlebih dahulu.
Misalnya saja, kebijaakn pemerintah dalam mengatur tata niaga cengkeh agar
penghasilan petani cengkeh naik, ternyata membawa dampak permintaan tembakau
menurun sehingga pendapatan petani juga menurun; (2) Campur tangan pemerintah
memerlukan biaya yang tidak murah, oleh karena itu maka campur tanagn
penerintah harus dipertimbangkan manfaat
dan biayanya secara cermat agar tidak lebih besar daripada biaya masrakat tanpa
adanya campur tangan pemerintah.
B. Saran
Demikian makalah yang telah kami selesaikan, mungkin dalam makalah kami
masih banyak sekali kekurangannya. Kami juga membutuhkan kritik dan saran
kepada pembaca sekalian, supaya kami bisa lebih mempelajari lagi dari makalah
yang telah kami buat dan semoga kami bisa memperbaikinya. Dan semoga makalah
kami ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Mangkoesoebroto,
Guritno. 1999. Ekonomi
Publik. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Ahman, Eeng. 2007. Membina Kompetensi Ekonomi. Bandung: Grafindo Media Pratama
Sukardi. 2009. Ekonomi Pembelajaran SMA Kelas Dua. Jakarta: Pusat Pembukuan
Departemen Nasional
Alam.
2007. Ekonomi SMA Kelas Dua. Jakarta:
Esis
Muliani, Sri Nur. 2009.
Ekonomi SMA Kelas Satu. Jakarta: BSE.
Waskitho. 2013.
Penyebab kegagalan pemerintah di inodnesia. (online) File:///C:/Users/Acer/Documents/Eko%20publik/PENYEBAB%20KEGAGALAN%20KEBIJAKAN%20DAN%20PROGRAM%20PENGENTASAN%20KEMISKINAN%20DI%20INDONESIA%20_%20Crackbone%27s%20Blog.Htm
Artodidagdo,
Widjadjono. 2011. Antara kegagalan pasar
dan kegagalan pemerintah. (online) file:///C:/Users/acer/Documents/eko%20publik/antara-kegagalan-pasar-dan-kegagalan.html
Hafif, Abdillah. 2013.
Anggaran endapatan dan belanja negara. (online) file:///C:/Users/acer/Documents/eko%20publik/anggaran-pendapatan-dan-belanja-negara.html
Pratiwi, Habibah. 2012.
Pengertian, tujuan fungsi dan perhitunagn APBN. (online) file:///C:/Users/acer/Documents/eko%20publik/pengertian-tujuan-fungsi-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar